Resensi Buku
Peresensi : Fahad Ubay Rusdiawan Kelas : AS (E)
Judul
Buku : Filsafat Ilmu
Penulis : Prof. Dr. Amsal Bakhtiar, M.A.
Penerbit : Rajaawali Pers
Kota
Terbit : Jakarta, 2009
بسم الله الرحمن الرحيم
Para filosof
menyebutkan bahwa filsafat adalah induk dari pada ilmu, dilihat dari sisi
historisitas, dulu filsafat masih utuh dan tidak terpecah-pecah seperti zaman
sekrang ini. Selain kita menilik dari sisi hitorisitasnya, kita juga melihat
dari cirri-ciri yang ada pada ilmu dan filsafat, adapun cirri-ciri ilmu ialah
ilmu bersifat koheren, empiris, sistematis, dapat diukur dan dibuktikan, ini
sama halnya dengan filafat karena filsafat adalah cara atau system berfikir untuk
mendapatkan pengetahuan dengan berfikir secara mendalam, sitematik, radikal,
dan universal, dan salah satu metodenya adalah dealektika, dengan cara filsafat demikianlah didapatnya pengetahuan,
yang laun lambat laun akan tersusun dengan sisitematis kamudian menjadi ilmu
yang dapat dipertangguung jawabkan, dengan kemajuan zaman ini ilmu memisahkan
diri dari filsafat, dan terbagi menjadi beberapa ilmu, tapi itu semua tidak
lepas dari sistem filsafat. Pembagian filsafat ini dimulai dari masa
Aristoteles (384-322. SM), ia merupakan murid dari plato, dan pada zaman sristo
inilah puncak dari filsafat yunani kuno, yang mana aristoteles menggunakan
logikanya, dan logikanya berdasarkan pada silogisme, dan silogisme ini
mempunyai 3 premis, sebagai contoh: - semua manusia akan mati (premis mayor)
-
Hadi
seorang manusia (premis minor)
- Hadi akan mati (konklusi)
Dan dari sinilah kemudian aristoteles membagi filsafat ada yang
teoritis dan praktis.
Istilah ilmu tidak
lepas dari pada pengetahuan, karena dari pengetahuanlah akan dirumuskan suatu
ilmu, dalam hal ini harus diketahui definisi secara kongkrit tentang
pengetahuan, dalam buku ini dijelaskan bahwa pengetahuan dalam kamus filsafat
ialah (knowledge) yaitu proses kehidupan manusia yang diketahui manusia
secara sadar. Dengan ini yang mengetahui disebut subjek sedangkan yang
diketahui disebut objek, dan dari sinilah muncul istilah-istilah dan akan
tersusun secara sistematis serta dapat dibuktikan kebanarannya kemudian baru
bisa disebut dengan ilmu.
Selain dari pada
yang telah ditulis diatas, ada yang perlu diperhatikan dalam buku ini yaitu tentang
dasar-dasar ilmu, dalam hal ini penulis menyebutkan ada 3 : ontologi,
epistimologi, aksiologi. Ontologi bersal dari bahasa yunani yaitu ontos
yang berarti ada, dan logos yang artinya ilmu, jadi ontologi
ialah membahas tentang hakikat yang ada. Dan dalam pemahaman ini akan
didapatkan pokok pemikiran antara lain: monoisme, yaitu faham yang
menganggap bahwa asal dari segala sesuat itu adalah satu, dan kemudian kelompok
faham ini terbagi menjadi dua yaitu meterialisme dan idealisme, materialisme
ialah faham yang menganggap sumber yang asal ialah materi. Sedangkan idealisme
ialah yang menganggap bahwa asal dari segala sesuatu itu ialah ruh. Dan masih
banyak lagi pokok pemikiran dalam ontologi ini, ada dualisme, pluralisme,
dan nihilisme. Sealnjutnya ialah epistimologi, epistimologi
adalah juga disebut teori pengetahuan yaitu dengan pengandaian-pengandaian,
serta dasar-dasarnya dan dapat dipertanggung jawabkan semua pengetahuan yang
dimilikinya. Dan pengetahuan itu sendiri mempunyai metode-metode khusus,
metode-metode itu ialah: metode induktif atau penyimpulan dari
pernyataan-pernyataan, deduktif atau penyimpulan-penyimpulan itu masih
harus dikaji ulang dengan membanding-bandingkan pernyataan yang logis, positifisme
atau metode yang berpangkal pada apa yang telah diketahui, yang factual dan
positif, metode ini dikemukakan oleh august comte yang mana dia mengesamping
segala sesuatu diluar yang ada dan dia menolak metafisika. Komperatif
atau metode yang menganggap bahwa ada keterbatasan indra dalam memperoleh
pengetahuan dan mereka memakai intuisi, sehingga
pengatahuan yang dihasilkannya pun berbeda-beda. Dan metode yang terakhir ialah
dealektika atau metode secara bertanya-tanya, metode ini dikemukakan
oleh Socrates. Dan yang terahir dari dasar ilmu ialah aksiologi, aksiologi menurut buku ini adalah teori tentang
nilai dan teori nilai yang berkaitan dengan penggunaaan dari ilmu yang telah
diperoleh, menurut Bramel aksiologi ada tiga bentuk yaitu: tindakan
moral, ekspresi keindahan, kehidupan politik dan social. Dari aksilogogi
dapat diperoleh nilai-nilai tentang pengetahuan itu kemudian digunakan sesuai dengan porsinya.
Dan buku ini
sanagtlah kreatif dalam menyebutkan defenisi, serta dalam memberikan contoh
kemudian dalam menjelaskan sangatlah lugas. Sehingga dapat diserap dengan mudah
oleh pembaca. Dari buku ini juga dapat diambil benang merahnya yaitu ilmu itu
tidak lepas dari pengetahuan serta penghetahuan itu tidak lepas dari
berfilsafat, dari filsafatlah menghasilkan sebuah pengetahuan kemudian
pengetahuan itu disusun secara metotologis dan teoritis sehingga terciptanya sebuah ilmu, jadi bisa dikatakan
filsafat ialah induk dari ilmu-ilmu yang ada.
Demikian yang
dapat penulis sajikan, sebelumnya penulis memohon maaf apabila masih banyak
kesalahan disana sini, resum ini penulis persembahkan untuk memenuhi ujian
tengah semester dari matakuliah FILSAFAT. Sekian.
والحمد لله رب العالمين
Tidak ada komentar:
Posting Komentar